"INVESTASI DI MASA PANDEMI, UDAH TELAT BELUM YA?"
( 4 April 2020 )
Oleh : UKMF KSPMS FEBI IAIN PEKALONGAN
McD (Midnight Cuan Discussion) kali ini di pimpin oleh BPH (Badan Pengurus Harian) guys... Tema yang diambil pun kekinian bangetzz kan, maka dari itu diskusi kali ini menjadi lanjutan dari diskusi sebelumnya ya guys... ehmzz, meskipun di rumah stay tuned McD yahhh.... dan diskusi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 April 2020 pukul 20.00 sampai 21.00 WIB. Bikin kepooo bangett kann,,. Simak diskusi kitahh ya cekidottt...
Dalam masa pandemic seperti saat ini, pasti muncul pertanyaan apakah masa-masa pandemic ini dapat diajak kerja sama dalam hal investasi? Pasa masa-masa pandemic seperti ini performa bursa saham di Indonesia sedang mengalami pelemahan yang sangat buruk. IHSG pun turun drastis hingga 5% yang menyebabkan BEI melakukan Trading Halt. Bagi yang sudah terjun ke dunia pasar modal sebelum pandemi ini muncul merekalah yg teramat mengalami kerugian yang artinya tidak bisa dibuat kerja sama kaitanya dengan adanya pandemi ini. Tetapi kesempatan emas bagi yang baru mau terjun menginvestasikan dananya ke pasar modal.
Mayoritas harga saham turun drastis sehingga dapat dijadikan peluang untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah, namun harus tetap menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal yah teman...agar tidak sembarangan membeli saham yang kurang menguntungkan. Terlebih untuk investasi jangka panjang, masa-masa seperti ini bisa menjadi peluang. Karena jika pandemic ini berakhir dan kondisi perekonomian kembali membaik maka sangat mungkin terjadi peningkatan terhadap harga saham sehingga menghasilkan return yang tinggi dikemudian hari. Untuk investor yang sudah terlanjur merugi akibat pandemic ini, Kita bisa lihat dulu dan sedikit prediksi emiten itu, apakah dari segi fundamental dan teknikalnya masih mampu untuk menembus gejolak ekonomi seperti ini atau tidak, Jika sekiranya tidak maka sebaiknya cutloss ajahh untuk menghindari kerugian yang lebih tinggi.
Sedikit tips nihh bagi kalian para investor, dalam berinvestasi saat masa kriris seperti ini antara lain :
1. Jangan Panik
Pasalnya, pasar dapat mengalami kenaikan dan penurunan, dan hal ini wajar terjadi. Menurut CNBC, jika berinvestasi pada tahun 2008 lalu saat terjadi resesi besar, Dan akan mendapatkan hasil dengan cukup baik sekarang. Mungkin ini waktu untuk bisa memilih investasi mana yang terbaik. Walaupun saat ini hampir seperti tahun 2008, perekonomian dunia yg mendekati resesi, tapi kita harus tetep optimis.
2. Kurangi Pengeluaran
Lihatlah anggaran dan evaluasi anggaran tersebut. Pasalnya, jika pasar saham ambruk, Mungkin perlu sedikit lebih hemat sambil menunggu rebound.
3. Tingkatkan Tingkat Tabungan
Sebuah kehancuran pasar saham dapat memiliki efek riak pada area lain. Sebagai contoh :
mahasiswa yang masih coba usaha kecil-kecilan yang saat ini mulai sedikit terkena dampak krisis pandemi. Untuk alasan ini dan lainnya, penting untuk dipersiapkan dan menyimpan uang tunai. Para ahli merekomendasikan untuk menghemat 3 - 6 bulan pengeluaran dalam dana darurat. Dengan penghematan yang ditingkatkan, minimal kamu akan terbantu dalam menghadapi masalah keuangan jika pasar saham hancur.
4. Nilai Toleransi Risiko Anda
Berinvestasi tidak pernah merupakan upaya yang bebas risiko. Saat baru memulai,penting untuk menentukan toleransi risiko serta strategi untuk menumbuhkan uang seiring waktu. Toleransi risiko adalah seberapa besar risiko yang ingin ditangani saat berinvestasi.
5. Beli dan Tahan
Strategi yang baik di pasar yang tidak pasti adalah dengan membeli dan menahan produk investasi. Beli dan tahan adalah ketika membeli saham dan tahan saja. Tujuan akhir dengan berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan, dan ini membutuhkan waktu.
6. Anggap Sebagai Penjualan
Pertimbangkan jatuhnya pasar sebagai 'penjualan' dan investasi lebih banyak. Jika merasa nyaman, sehingga dapat menggunakan waktu ini untuk berinvestasi dengan harga murah dan memetik manfaatnya dalam jangka panjang.
7. Biarkan Opsi Lain Terbuka Jika yang Terburuk Harus Terjadi
Pikirkan keterampilan yang miliki untuk memulai pekerjaan sampingan baru untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk mencoba beberapa bentuk investasi lain.
Prediksi Terjadi Kenaikan Pada IHSG
Setelah ditutup menguat sehari sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi mampu kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (1/4). Analis Panin Sekuritas William Hartanto memprediksi IHSG bergerak mix cenderung menguat dalam rentang level antara 4.400 hingga 4.760. Ia menilai, kenaikan IHSG bakal terjadi karena ada rebound setelah sejak awal tahun IHSG terkoreksi 27,95%. "Penutupan IHSG di atas 4.200 pada akhir Maret menjadi sebuah indikasi bagus untuk technical rebound di bulan April," kata William. Untuk perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham emiten tambang dan alat berat. Saham-saham yang direkomendasikan oleh William antara lain, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Senada dengan William, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai IHSG akan mampu melanjutkan penguatan. "Adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujar Nafan. Ia memprediksi area resistance pertama maupun kedua IHSG berada di rentang level 4.697,67 hingga 4.883,15. Sementara, level support akan berada di rentang 4.304,7 sampai dengan 4.397,44. Beberapa saham yang ia rekomendasikan dapat dicermati investor untuk perdagangan hari ini antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Namun ada pendapat lain yang memprediksikan IHSG akan mengalami penurunan. Pendapat sedikit berbeda diungkapkan analis artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan. Ia memprediksi, pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak mix dengan kecenderungan melemah. Menurutnya, investor akan menanti kepastian dari hasil pertemuan Amerika Serikat (AS) dan Rusia terkait pembahasan minyak. "Kekhawatiran terkait penyebaran covid-19 diperkirakan masih akan membayangi pergerakan," kata Dennies. Ia memprediksi level support IHSG berada di rentang 4.355 hingga 4.447, sementara level resistance berada di rentang 4.600 sampai dengan 4.661. Untuk rekomendasi saham, Artha Sekuritas saat ini tidak memberikan rekomendasi beli. Mereka hanya merekomendasikan hold pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dikarenakan kondisi pasar yang masih sangat volatil dan masih ada potensi melanjutkan pelemahan. Sekadar informasi, pada perdagangan Selasa (31/3), IHSG ditutup menguat 2,82% menyentuh level 4.538,93. Kenaikan IHSG pada penutupan perdagangan akhir Maret 2020 ditopang oleh lonjakan harga saham di sektor konsumer yang mencapai 6,26%. Pada perdagangan Selasa (31/3), investor melakukan total transaksi sebanyak 7,01 miliar saham senilai Rp 7,91 triliun. Tercatat 252 saham menguat, 154 saham terkoreksi, dan 123 saham stagnan. Secara teknikal IHSG tidak mampu melewati resistance MA20 yang mana mengindikasikan bahwa penguatan terbatas untuk jangka pendek dan sudah menemui batasnya. Indikator Stochastic mengarah ke atas, berarti indeks masih mempunyai kesempatan untuk menguji kembali resistance MA20 dengan tekanan jual.
Sekian diskusi kali ini yah guys, semoga bermanfaat bagi kalian yang membaca :D
Komentar
Posting Komentar