LIVE INSTAGRAM BERSAMA IDX merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap periode kepengurusan. LIVE INSTAGRAM BERSAMA IDX bertujuan untuk mengedukasi terkait investasi di pasar modal syariah di era millenial, memajukan pasar modal syariah di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum, meningkatkan pengetahuan dan informasi yang benar dan tepat dalam berinvestasi, meningkatkan dan menerapkan kompetensi peserta tentang pasar modal syariah, Memberikan informasi tentang window dressing melalui media Instagram serta Memberikan edukasi tentang “Membidik Saham Potensional untuk Menghadaapi Window Dressing.
Berkaitan diadakannya Live Instagram Bersama IDX ke 2 yang diadakan pada hari Jum’at, 22 Oktober 2021 pada pukul 10.00-11.00 WIB melalui via Akun Instagram @idx_semarang dan @kspms_iainpkl. Materi LIVE INSTAGRAM BERSAMA IDX ke 2 ini adalah Window Dressing (Membidik Saham Potensial Untuk Menghadapi Window Dressing) dengan jumlah viewer 16.
Pembicara pada Live Instagram Bersama IDX ke 1 ini yaitu Bapak Akhmad Nuranyanto selaku perwakilan dari KP BEI Jateng 1 Semarang yang dimoderatori oleh Daryanto Mustofa Aqil (Staff Manajemen Edukasi) dan pengurus KSPMS maupun masyarakat umum sebagai peserta, yang dimana pembicara memberikan materi sesuai judul, kemudian adanya interaksi dari peserta yaitu bertanya atau sharing-sharing yang masih berkaitan dengan judul.
Fenomena Window Dressing adalah Window dressing merupakan fenomena triwulan akhir tahun yaitu sebuah perusahaan membuat laporan keuanganya menjadi lebih baik agar menggait investor membeli saham nya. Diakhir tahun perusahaan berlomba lomba untuk merekayasa laporan keuangan , mereka memanipulasi laporanya untuk menarik investor pemula.
Menurut narasumber, window dressing adalah sebuah kebiasaan saat dimana aset manajemen membuat kinerja reksadana pada akhir tahun, mereka akan memilih reksadana bagus untuk menjadi bahan utama di perusahaanya. Itu berdampak di real market, yang memiliki kinerja bagus mereka akan memiliki kenaikan yang signifikan.
Mengapa dibulan oktober hijau semua tetapi bulan berikutnya ada koreksi ? Menurut narasumber, berdasarkan histories 10 tahun, window dressing terjadi di kuartal terahir . IHSG selama 10 tahun naik 8x turun 2x, dibulan november mayoritas mengalami penurunan. Kenapa, ya wajar saja karena yang namanya Indeks harga saham untuk naik maka akan turun dahulu untuk mengambil ancang-ancang untuk naik lagi. Ketika turun maka turun nya tidak signifikan, berdasarkan data rata-rata penurunan di bulan November turun 0-2% sedangkan dibulan Desember selama 10 tahun terakhir semuanya hijau semua. Artinya memang windows dressing dilihat dari kebiasaan investor banyak melakukan pembelian saham blue chip di 3 bulan terahir . Akan terlihat dari kinerja perusahaan itu mengahasilkan keuntungan dan mebuat laporan keuangan dan investor akan memutuskan akan membeli saham itu atau tidak.
Pertanyaan dari teman-teman KSPMS FEBI IAIN Pekalongan, “mengapa perusahaan melakukan Window Dressing?” Menurut narasumber , “Karena untuk memperbaiki kinerjanya dengan cara membeli perusaahaan yang memiliki kinerja yang bagus. Ketika mereka menerbitkan laporan tahunan , saham itu akan memiliki porsi yang besar sehingga kinerjanya akan lebih baik.”
Pertanyaan berikutnya, “apakah semua sektor berdampak window dressing?” Menurut narasumber “ya sangat berdampak. Window dressing lebih berdampak ke kinerja di tahun ini tumbuh. Tetapi kalau mau di telaah sektornya ada yang belum bergerak, oleh karenan nya kuta bisa tau, bahwa sektor yang belum bergerak itu akan mengalami kenaikan.”
Pertanyaan berikutnya “apakah window dressing akan membuat IHSG itu harganya dari awal tahun” menurut narasumber, “Belum tentu, karena di awal tahun bisa jadi lebih tinggi dari akhir tahun atau bisa juga sebaliknya, karena kalau window dressing lebih berefek ke saham yang ber fundamental yang bagus”
Pertanyaan berikutnya “Bagaimana cara masuk saham yang pas saat window dressing” menurut narasumber, “lebih enak masuk pada saat window dressing, jadi pada bulan agustus september kita mulai screening, saham mana yang sampai ke kuartal kedua atau semester pertama kunerjanya bagus tetapi belum naik yang signifikan. Ketika masuk ke window dressing kuta sudah masuk ke sahamnya, jadi kita tidak menunggu window dressing nya dulu. Kalau mau mengejar saham yang naik signifikan harus koreksi dulu, keuntunganya kurang maksimal.”
Komentar
Posting Komentar